Detail Cerita Campaign

Abah Pardi (64) Ia harus terus bekerja keras demi bisa memenuhi kebutuhan Cucu yang mengalami kelainan ( Congenital Malformation), Arif cucu kesayanganya terlahir tanpa lubang anus dan kelamin ini sangat membutuhkan biaya yang cukup besar , kantong kolostomi adalah kebutuhan yang wajib ada untuk menampung kotoran.
“Setiap hari harus ganti kantong kolostomi, sedangkan harganya sangat mahal bagi saya yang hanya bekerja serabutan"

Abah Pardi (64) yang berprofesi sebagai pengumpul pasir dari Sungai, setiap hari ia harus berjalan menuju Sungai, jalan yang sangat curam dan terjal bukanlah halangan bagi Abah Pardi yang ada di pikiranya hanyalah uang untuk memenuhi kebutuhan cucu nya.
“Kalau dibilang capek, itu sudah pasti apalagi jalannya sangat menanjak saya harus pikul pasir yang bercampur air, tapi hanya ini kerja saya untuk memenuhi kebutuhan cucu yang sudah yatim"

"Kadang kalau sudah mendung, saya cepat naik, takut ada air bah”
Penghasilan dari mengumpulkan pasir sangatlah tidak menentu, dalam 1 hari ia hanya bisa mengumpulkan setengah kubik pasir, dengan menggunakan pengki dan cangkul ia mengeruk pasir di dasar Sungai, tak jarang abah harus terluka karena beling atau benda tajam lainnya, setelah mengambil dari dasar ia bawa ke pinggir untuk dikumpulkan, namun pekerjaannya tak sampai disitu, setelah terkumpul di pinggir Sungai ia harus memasukan pasir ke dalam karung lalu ia pikul dibawa ke atas dengan jalan yang sangat menanjak licin dan terjal.
Perjuangan yang sangat besar dan penuh dengan resiko ternyata tak sebanding dengan hasil yang ia dapat, untuk 1 kubik pasir ia jual Rp 100.000 dan itupun ia mengantar sampai tempat pembeli.
“Kalau ada yang pesan saya antar sampai ke rumahnya, kadang kalau sudah diatas saya pakai motor mengantarnya jika jauh"

“Yah yang Namanya pasir orang tidak tiap hari butuh jadi tidak tentu penjualanya juga, kadang sebulan bisa jual 5 kubik kadang 3 kubik bahkan sering juga tidak ada yang pesan”
Bukan tanpa alasan Abah Pardi harus berjuang mati-matian karena demi bisa memenuhi kebutuhan cucu kesayanganya apalagi cucunya yatim dan ibunya tidak bekerja karena harus merawat anaknya.
“Kebutuhan yang wajib ada seperti kantong kolostomi , pampers dan susu saja sebulan bisa lebih Rp 1.500.000, dan itu sangat berat bagi saya yang hanya sebagai pengumpul pasir, kantong kolostomi harganya Rp 35000 dan harus ganti tiap hari”
Harapan Abah Pardi cucunya bisa sembuh seperti anak pada umumnya dan ada bantuan untuk meringankan beban kebutuhannya.
“Harapan Cuma ingin cucu bisa sembuh, walau seperi mustahil, tapi saya yakin yang saya hadapi saya mampu menghadapinya, kasihan kalau lihat cucu Bagaimana masa depannya”
#PejuangKebaikan, yuk bantu Arip dengan cara :
1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail
5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatannya dan tepat sasaran dalam penyalurannya
Disclaimer :
Fundrising ini merupakan bagian dari Program kesehatan. Kelebihan donasi yang terhimpun digunakan untuk membantu penggalangan donasi penerima manfaat lainnya.
Info Selengkapnya Hubungi :
Admin (0813-1255-7811) / (0821-3211-5439)
Galang dana ini dishare melalui promosi iklan
Berita Program
Program Dirilis
06 Jan 2024Bantuan Tahap Pertama Untuk Arip Telah Tersalurkan!
13 June 2024Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan.Mau kasih info nih kak,Rumah Yatim Jabodetabok berhasil menyalurkan bantuan Peduli Sehat untuk Arip.
Bantuan yang diberikan kali ini adalah bantuan peduli sehat berupa Uang tunai Rp. 2.200.000.- Guna Untuk Pengobatan Arip Yang Lahir Tanpa Anus.
“Abah hanya bisa menangis kalau lihat keadaan cucu, mungkin seumur hidup akan menderita dengan keadaan, saat ini ia sering murung dan kurang percaya diri".
Abah Pardi (64) Ia harus terus bekerja keras demi bisa memenuhi kebutuhan Cucu yang mengalami kelainan ( Congenital Malformation), Arif cucu kesayanganya terlahir tanpa lubang anus dan kelamin ini sangat membutuhkan biaya yang cukup besar , kantong kolostomi adalah kebutuhan yang wajib ada untuk menampung kotoran.

“Setiap hari harus ganti kantong kolostomi, sedangkan harganya sangat mahal bagi saya yang hanya bekerja serabutan"
Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari kakak kakak #PejuangKebaikan Arip sangat merasa Terbantu.
Terima kasih ya kak, semoga apa yang telah kakak kakak #PejuangKebaikan beri bisa menjadi pahala jariah yang terus mengalir, Aamiin Allahuma Aamiin.